Sempurnakanlahtakaran dan timbangan dengan adil. Kami tidak membebani seseorang melainkan menurut kesanggupannya. Apabila kamu berbicara, lakukanlah secara adil sekalipun dia kerabat (-mu). Penuhilah pula janji Allah. Demikian itu Dia perintahkan kepadamu agar kamu mengambil pelajaran." (Qs. al-An'am ayat 152)
At-Taubah 119 ~ Quran Terjemah Perkata dan Tafsir Bahasa Indonesia يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَكُوْنُوْا مَعَ الصّٰدِقِيْنَ التوبة ١١٩ yāayyuhāيَٰٓأَيُّهَاO you who believe!wahaialladhīnaٱلَّذِينَO you who believe!orang-orang yangāmanūءَامَنُوا۟O you who believe!berimanittaqūٱتَّقُوا۟Fearbertakwalahl-lahaٱللَّهَAllahAllahwakūnūوَكُونُوا۟and bedan jadilah kamumaʿaمَعَwithbersamal-ṣādiqīnaٱلصَّٰدِقِينَthose who are truthfulorang-orang yang benar Transliterasi Latin Yā ayyuhallażīna āmanuttaqullāha wa kụnụ ma'aṣ-ṣādiqīn QS. 9119 Arti / Terjemahan Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar. QS. At-Taubah ayat 119 Tafsir Ringkas KemenagKementrian Agama RI Penegasan bahwa Allah Maha Penerima tobat diikuti dengan perintah Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dengan sungguh-sungguh berupaya melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, dan hendaklah kamu bersama dengan orang-orang yang benar, jujur dalam ucapan, perilaku dan Lengkap KemenagKementrian Agama RI Allah menunjukkan seruan-Nya dan memberikan bimbingan kepada orang-orang yang beriman kepada-Nya dan Rasul-Nya, agar mereka tetap dalam ketakwaan serta mengharapkan rida-Nya, dengan cara menunaikan segala kewajiban yang telah ditetapkan-Nya, dan menjauhi segala larangan yang telah ditentukan-Nya, dan hendaklah senantiasa bersama orang-orang yang benar dan jujur, mengikuti ketakwaan, kebenaran dan kejujuran mereka. Dan jangan bergabung kepada kaum munafik, yang selalu menutupi kemunafikan mereka dengan kata-kata dan perbuatan bohong ditambah pula dengan sumpah palsu dan alasan-alasan yang tidak meriwayatkan suatu hadis Rasulullah saw, bahwa beliau bersabdaSesungguhnya kejujuran itu menuntun kepada kebajikan, dan kebajikan itu menuntun kepada surga. Sesungguhnya seseorang akan berlaku jujur sampai ia ditulis di sisi Allah sebagai orang yang jujur. Dan sesungguhnya kedustaan itu menuntun kepada kejahatan, dan kejahatan itu menuntun ke neraka. Sesungguhnya seseorang itu berlaku dusta sehingga ia ditulis di sisi Allah sebagai pendusta. Hadis Muttafaq 'AlaihBerdusta selamanya terlarang kecuali bila terpaksa, sebagai tipu muslihat dalam peperangan, atau untuk mendamaikan antara pihak-pihak yang ber-sengketa, atau kebohongan seorang lelaki kepada isterinya yang dimaksud-kan untuk menyenangkan hatinya, misalnya dalam memuji kecantikannya, akan tetapi bukan kebohongan dalam masalah keuangan dan kepentingan kehidupan rumah tangga atau lainnya. Dalam hal ini Rasulullah saw telah bersabdaSetiap kebohongan yang dilakukan oleh seseorang selalu dituliskan sebagai dosanya kecuali bagi seorang yang berbohong sebagai tipu muslihat dalam peperangan, atau kebohongan untuk mendamaikan dua orang yang bersengketa atau kebohongan yang dilakukan seseorang terhadap isterinya dengan maksud untuk menyenangkan hatinya. Riwayat Ibnu Abi Syaibah dan Ahmad, dari Asma binti YazidTafsir al-JalalainJalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kalian kepada Allah dengan meninggalkan perbuatan-perbuatan maksiat dan hendaklah kalian bersama orang-orang yang benar dalam hal iman dan menepati janji untuk itu kalian harus menetapi kebenaran. Tafsir Ibnu KatsirIsmail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir Setelah Allah menyebutkan jalan keluar yang telah diberikan-Nya kepada mereka dari kesempitan dan musibah yang menimpa mereka, yaitu diasingkan oleh kaum muslim selama lima puluh hari, dalam masa-masa itu jiwa mereka terasa sempit dan bumi yang luas ini terasa sempit oleh mereka. Semua jalan dan semua pemikiran tertutup bagi mereka sehingga mereka tidak menemukan petunjuk tentang apa yang harus mereka lakukan. Tetapi mereka tetap bersabar kepada perintah Allah dan tenang menunggu perintah-Nya serta bersikap teguh, sehingga Allah memberikan jalan keluar bagi mereka berkat kejujuran mereka terhadap Rasulullah Saw. dalam mengemukakan alasan ketidakikut-sertaan mereka. Mereka mengatakan bahwa ketidakikutsertaan mereka dalam perang bukanlah karena beruzur, sehingga mereka mendapat hukuman selama masa itu. Kemudian pada akhirnya Allah menerima tobat mereka, dan ternyata akibat yang baik bagi mereka adalah berkat kejujuran mereka hingga tobat mereka diterima. Karena itulah dalam firman selanjutnya disebutkanHai orang-orang yang beriman, bertakwalah kalian kepada Allah, dan hendaklah kalian bersama orang-orang yang jujurlah kalian dan tetaplah kalian pada kejujuran, niscaya kalian akan termasuk orang-orang yang jujur dan selamat dari kebinasaan serta menjadikan bagi kalian jalan keluar dari urusan Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah, telah menceritakan kepada kami Al-A'masy, dari Syaqiq. dari Abdullah yaitu Ibnu Mas'ud yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda Jujurlah kalian, karena sesungguhnya kejujuran itu membimbing ke arah kebajikan, dan sesungguhnya kebajikan itu membimbing ke arah surga. Dan seseorang yang terus-menerus melakukan kejujuran serta berpegang teguh kepada kejujuran pada akhirnya dia akan dicatat di sisi Allah sebagai orang yang jujur benar. Hati-hatilah kalian terhadap kebohongan, karena sesungguhnya bohong itu membimbing kepada kedurhakaan, dan sesungguhnya kedurhakaan itu membimbing ke arah neraka. Dan seseorang yang terus-menerus melakukan kebohongan serta bersikeras dalam kebohongannya, pada akhirnya dia akan dicatat di sisi Allah sebagai seorang pembohong pendusta.Imam Bukhari dan Imam Muslim mengetengahkan hadis ini di dalam kitab telah meriwayatkan dari Amr ibnu Murrah bahwa ia pernah mendengar Abu Ubaidah menceritakan hadis dari Abdullah ibnu Mas'ud yang mengatakan bahwa dusta itu tidak layak dilakukan, baik dalam keadaan sungguhan maupun dalam keadaan bersenda gurau. Bacalah oleh kalian firman Allah Swt. yang mengatakan Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kalian kepada Allah, dan hendaklah kalian bersama orang-orang yang benar. At Taubah119 Demikianlah bunyi ayat seperti yang dibacakan oleh Nabi Saw. Maka apakah kalian menjumpai padanya suatu rukhsah kemurahan bagi seseorang?Diriwayatkan dari Abdullah ibnu Amr sehubungan dengan firman-NyaBertakwalah kalian kepada Allah, dan hendaklah kalian bersama orang-orang yang bersama Muhammad Saw. dan para sahabatnya. Menurut Ad-Dahhak, bersama Abu Bakar dan Umar serta teman-teman Al-Basri mengatakan, "Jika engkau ingin bersama orang-orang yang benar, maka berzuhudlah kamu terhadap duniawi, dan cegahlah dirimu dari menyakiti saudara seagamamu."Tafsir Quraish ShihabMuhammad Quraish Shihab Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah kalian dalam ketakwaan dan keimanan, dan jadilah kalian bersama orang-orang yang benar dalam perkataan dan perbuatan mereka.Suratat taubah ayat 122 latin dan artinya. Novodent mysłowice ceny. Murrelektronik 58170. Vivaldi rv 52 imslp. Wooden handrail design. Trans- 1 2- dichloroethylene sds. Samsung active tab 3. Meeting at. Um davao offered courses 2018. Kirpik ekimi ne kadar. Southwest united states region. Soal dan pembahasan induksi elektromagnetik kelas 9.
HomeQuranBacaan Surat At Taubah Ayat 119 Teks Arab dan Latin Serta Artinya LengkapSurat At Taubah Ayat 119 Teks Arab dan Latin Serta ArtinyaSalah satu ayat yang berbicara mengenai kejujuran adalah ayat yang terdapat dalam surat at-Taubah ayat 119 dimana ayat ini memerintahkan kepada kita agar senantiasa bergaul dengan orang-orang yang jujur, jujur dalam perkataan dan perbuatan. Adapun postingan kali ini akan memuat ayat ke 119 pada surat at taubah tersebut dalam teks latin dan arab serta artinya perkata dalam bahasa indonesia dan Inggris. Di dalam islam, kejujuran merupakan salah satu syarat mutlak kepemimpinan propetik sebagaimana yang telah diajarkan oleh baginda Rasulullah Muhammad juga Teks Surat Ibrahim Ayat 37 Latin Dan Arab Serta ArtinyaBerikut ini adalah bacaan surat at taubah ayat 119 yang dimuat dalam teks latin dan arab serta artinya dalam bahasa Indonesia dan Inggris يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱتَّقُواْ ٱللَّهَ وَكُونُواْ مَعَ ٱلصَّٰدِقِينَ Teks LatinYā ayyuhallażīna āmanuttaqullāha wa kụnụ ma’aṣ-ṣādiqīnTerjemah B. IndonesiaWahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah, dan bersamalah kamu dengan orang-orang yang yangwahaiوَكُونُواْٱللَّهَٱتَّقُواْdan jadilah kamuAllahbertakwalahٱلصَّٰدِقِينَمَعَorang-orang yang benarbersamaArti Perkata B. InggrisO you who have believed, fear Allah and be with those who are youوَكُونُواْٱللَّهَٱتَّقُواْand beAllahfearٱلصَّٰدِقِينَمَعَthose who are kutipan bacaan surat at taubah ayat 119 lengkap dalam teks latin dan arab serta artinya perkata dalam bahasa indonesia dan Inggris. Semoga bermanfaat.
Surat At Taubah ayat 119 adalah salah satu ayat tentang taqwa dan kejujuran. Berikut ini arti, tafsir dan kandungan Surat At Taubah ayat 119. Sebagaimana Surat At Taubah secara keseluruhan, ayat 119 ini juga tergolong madaniyah. Yakni turun setelah Rasulullah hijrah ke Madinah. Dinamakan Surat At Taubahالتوبة karena banyak diulang kata taubat dalam surat ini. Yakni pada ayat 3, ayat 5, ayat 11, ayat 27, ayat 74, ayat 104, ayat 112 dan 117. Berikut ini Surat At Taubah ayat 119 dalam tulisan Arab, tulisan latin dan artinya dalam bahasa Indonesia يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ Yaa ayyuhal ladziina aamanut taqullooha wa kuunuu ma’ash shoodiqiin ArtinyaHai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar. Asbabun Nuzul Surat At Taubah ayat 119 ini turun sepaket dengan dua ayat sebelumnya. Tiga ayat, yakni ayat 117-119, turun berkenaan dengan taubatnya Ka’ab bin Malik, Murarah bin Rabi’ dan Hilal bin Umayyah. Ketiganya tidak ikut Perang Tabuk. Ka’ab bin Malik sebenarnya telah mempersiapkan kendaraan perang dan perbekalan. Namun entah kenapa, ia menunda-nunda. Ketika Rasulullah dan pasukan telah berangkat, ia berencana menyusul keesokan harinya. Ia masih sibuk dengan urusannya yang saat itu kebun-kebunnya sedang berbuah. Hingga berlalu beberapa hari dan pasukan muslim sudah jauh, Ka’ab tidak juga berangkat. Ia merasa sedih dan kesedihan itu semakin kuat ketika terdengar kabar Rasulullah dalam perjalanan pulang dari Perang Tabuk. Ka’ab sempat berpikir mencari alasan dengan berdusta. Namun begitu terdengar Rasulullah telah dekat, hilang semua rencana itu. Ka’ab sadar, kalaupun ia bisa berbohong, Allah akan mengungkap kebohongannya. Ketika Rasulullah tiba di Masjid kemudian selesai shalat dua rakaat, orang-orang munafik yang tidak ikut berperang segera mendatangi beliau. Mereka mengemukakan alasan dengan berdusta agar dimaafkan Rasulullah. Rasulullah pun tidak menghukum mereka. Giliran Ka’ab, ia tidak mengemukakan alasan apa pun. Ia mengakui dirinya bersalah tidak berangkat. Rasulullah mendiamkannya. Rasulullah menyatakan bahwa Ka’ab telah berkata jujur. Beliau meminta Ka’ab pergi hingga Allah menurunkan keputusan-Nya. Keputusan itu pun turun. Iqab sanksi atas Ka’ab, Murarah dan Hilal adalah tidak diajak komunikasi kaum muslimin selama 50 hari. Pada 10 hari terakhir, istrinya pun dilarang komunikasi. Ka’ab merasa bumi menjadi sangat sempit. Ia seakan hidup sendiri tanpa teman tanpa saudara. Di hari ke-50, Allah menurunkan Surat At Taubah ayat 117-119. Bahwa Allah menerima taubat mereka dan menyerukan untuk tetap jujur serta membersamai orang-orang yang benar dan jujur. Dengan asbabun nuzul ayat ini, Ka’ab sangat bersyukur telah berkata jujur. Ia pun berjanji kepada Rasulullah untuk tetap memegang kejujuran sepanjang hayatnya. Baca juga Ayat Kursi Tafsir Surat At Taubah Ayat 119 Tafsir Surat At Taubah ayat 119 ini disarikan dari Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir Fi Zhilalil Quran, Tafsir Al Azhar dan Tafsir Al Munir. Ada tiga poin penting dalam ayat ini yakni perintah taqwa, berlaku jujur dan berjamaah bersama orang-orang yang jujur. يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar. QS. At Taubah 119 1. Perintah Taqwa Allah Subhanahu wa Ta’ala menyeru orang-orang yang beriman untuk bertaqwa. يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, Ketika menafsirkan ayat ini, Sayyid Qutb menuliskan dalam Tafsir Fi Zhilalil Qur’an, “Dalam kisah ampunan atas orang-orang yang ragu-ragu dan orang yang tak ikut serta dalam perang. Dan dalam nuansa unsur kejujuran yang tampak dalam kisah tiga orang yang tak ikut perang; datanglah seruan bagi seluruh orang yang beriman untuk bertaqwa kepada Allah.” Allah memerintah orang-orang yang beriman untuk bertaqwa karena taqwa itulah yang akan membawa keberuntungan. Allah menginginkan hamba-Nya masuk surga maka Dia menyeru mereka mengambil kunci surga yakni taqwa. Kapan pun dan di mana pun, taqwa harus selalu ada sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam اِتَّقِ اللهَ حَيْثُمَا كُنْتَ “Bertaqwalah kepada Allah di mana saja engkau berada” HR. Tirmidzi Taqwa selalu berbuah manis. Baik di dunia, terlebih nanti di akhirat. “Meskipun terkadang ujian yang ditempuh sangat berat, hendaklah taqwa tetap menjadi pegangan kita,” kata Buya Hamka dalam Tafsir Al Azhar. “Ka’ab dan kedua temannya telah mempertahankan taqwa meskipun mereka menderita sementara, dikucilkan selama 50 hari.” Secara umum, taqwa adalah menjalankan perintah-perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya. Baik di saat sendiri maupun bersama manusia lainnya. Baca juga Surat Al Maidah Ayat 48 2. Berlaku Jujur Penggalan ayat berikutnya memerinthakan untuk berlaku jujur. وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar. “Yakni jujurlah kalian dan tetaplah kalian dalam kejujuran,” kata Ibnu Katsir ketika menafsirkan ayat ini. “Niscaya kalian akan termasuk orang-orang yang jujur dan selamat dari kebinasaan serta menjadikan bagi kalian jalan keluar dari urusan kalian.” Buya Hamka mengatakan, “Kejujuran kadang-kadang meminta pengorbanan dan penderitaan. Tetapi mereka tetap bertahan pada kejujuran. Mereka tetap mengambil pihak dan memilih hidup bersama dalam daftar orang yang benar dan jujur.” Orang yang senantiasa jujur, sebagaimana Ka’ab bin Malik, mereka akan mendapat banyak kebaikan dan kelak dimasukkan ke dalam surga-Nya. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ ، فَإِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِيْ إِلَى الْبِرِّ ، وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِيْ إِلَى الْجَنَّةِ ، وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَصْدُقُ وَيَتَحَرَّى الصِّدْقَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللهِ صِدِّيْقًا ، وَإِيَّاكُمْ وَالْكَذِبَ ، فَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِيْ إِلَى الْفُجُوْرِ ، وَإِنَّ الْفُجُوْرَ يَهْدِيْ إِلَى النَّارِ ، وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَكْذِبُ وَيَتَحَرَّى الْكَذِبَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللهِ كَذَّابًا “Hendaklah kalian selalu berlaku jujur, karena kejujuran membawa kepada kebaikan, dan kebaikan mengantar ke surga. Dan seseorang yang terus menerus berlaku jujur dan tetap memilih jujur, maka akan dicatat di sisi Allâh sebagai orang yang jujur. Dan jauhilah oleh kalian berbuat dusta, karena dusta membawa kepada kejahatan, dan kejahatan mengantar ke neraka. Dan seseorang yang terus menerus berdusta dan memilih kedustaan maka akan dicatat di sisi Allah sebagai pendusta pembohong.” HR. Bukhari dan Muslim Jujur adalah karakter orang beriman. Dalam kisah Ka’ab yang merupakan asbabun nuzul ayat ini, tampaklah bagaimana orang-orang munafik berbohong demi menyelamatkan diri. Agar mereka tidak dihukum Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Mereka berdusta agar selamat dari sanksi dunia. Jujur adalah karakter orang beriman. Seorang mukmin tidak mungkin menjadi pembohong. قِيلَ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيَكُونُ الْمُؤْمِنُ جَبَانًا فَقَالَ نَعَمْ فَقِيلَ لَهُ أَيَكُونُ الْمُؤْمِنُ بَخِيلًا فَقَالَ نَعَمْ فَقِيلَ لَهُ أَيَكُونُ الْمُؤْمِنُ كَذَّابًا فَقَالَ لَاَ Ditanyakan kepada Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, “Mungkinkah seorang mukmin itu pengecut?”. Rasulullah menjawab, “Mungkin.” Ditanyakan lagi, “Mungkinkah seorang mukmin itu bakhil?” Rasulullah menjawab, “Mungkin.” Ditanyakan lagi, “Mungkinkah seorang mukmin itu pembohong?” Rasulullah menjawab, “Tidak!” Diriwayatkan oleh Imam Malik dalam Al Muwatta’ dan Imam Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman Baca juga Surat Al Hujurat Ayat 12 3. Bersama Orang-Orang yang Jujur Tak cukup berlaku jujur, seorang mukmin harus bersama dengan orang-orang yang jujur. وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar. Abdullah bin Amr menafsirkan, “yaitu bersama Muhammad shallallahu alaihi wasallam dan para sahabatnya.” Ayat ini juga mengisyaratkan agar kita berjamaah bersama orang-orang yang beriman, bertaqwa, senantiasa memegang kebenaran dan kejujuran. “Oleh karena itu, mereka diserukan untuk bertaqwa kepada Allah dan selalu bersama orang-orang yang benar,” kata Sayyid Qutb dalam Tafsir Fi Zhilalil Quran. Demikian pula Buya Hamka dalam Tafsir Al Azhar juga menegaskan makna ini. Baca juga Isi Kandungan Surat At Taubah Ayat 119 Kandungan Surat At Taubah Ayat 119 Dari penjelasan tafsir di atas, kita bisa menyimpulkan isi kandungan Surat At Taubah ayat 119 sebagai berikut 1. Allah memerintahkan orang-orang yang beriman untuk bertaqwa. Yakni senantiasa berusaha menjalankan perintah-perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya. 2. Allah memerintahkan orang-orang yang beriman untuk jujur baik dalam perkataan maupun perbuatan. 3. Jujur adalah tanda keimanan dan bukti ketaqwaan. Sebaliknya, dusta adalah tanda kemunafikan dan bertentangan dengan taqwa. 4. Allah memerintahkan orang-orang yang beriman berada di pihak kebenaran dan kejujuran. 5. Surat At Taubah ayat 119 ini juga mengisyaratkan pentingnya berjamaah bersama dengan orang-orang yang berpegang pada kebenaran dan kejujuran. Demikian Surat At Taubah ayat 119 mulai dari tulisan Arab dan latin, terjemah dalam bahasa Indonesia, asbabun nuzul, tafsir dan isi kandungan maknanya. Semoga bermanfaat dan semoga kita termasuk orang yang bertaqwa dan senantiasa menjaga kejujuran. Wallahu a’lam bish shawab. [Muchlisin BK/BersamaDakwah]
Paragrafdi atas merupakan Surat At-Taubah Ayat 114 dengan text arab, latin dan artinya. Terdokumentasi bermacam penafsiran dari kalangan ulama tafsir terhadap isi surat At-Taubah ayat 114, sebagiannya seperti termaktub: "aku akan memintakan ampun bagimu kepada tuhanku. On April 28, 2022 Views 7 Alyazea Amanda Latin dan Terjemahan Surat At Taubah Ayat 119 يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَكُونُوا۟ مَعَ ٱلصَّٰدِقِينَ Yā ayyuhallażīna āmanuttaqullāha wa kụnụ ma’aṣ-ṣādiqīn Artinya Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar. Asbabun Nuzul Surat At Taubah Ayat 119 Al-Bukhari dan lain-lain meriwayatkan dari Ka’ab bin Malik, katanya, “Aku tidak pernah tidak ikut bersama Rasulullah dalam suatu pertempuran kecuali Perang Badar, hingga terjadi Perang Tabuk, yang merupakan perang terakhir yang beliau jalani. Beliau mengumumkan keberangkatan kepada khalayak.. . ia menceritakan kisahnya dengan panjang, Kemudian Allah menurunkan ayat tentang tobat atas kami, Sesungguhnya Allah telah menerima taubat Nabi, orang-orang muhajirin dan orang-orang anshar yang mengikuti Nabi dalam masa kesulitan, setelah hati segolongan dari mereka hampir berpaling, kemudian Allah menerima taubat mereka itu. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada mereka, QS. At Taubah 117 Dan terhadap tiga orang yang ditangguhkan penerimaan taubat mereka, hingga apabila bumi telah menjadi sempit bagi mereka, padahal bumi itu luas dan jiwa merekapun telah sempit pula terasa oleh mereka, serta mereka telah mengetahui bahwa tidak ada tempat lari dari siksa Allah, melainkan kepada-Nya saja. Kemudian Allah menerima taubat mereka agar mereka tetap dalam taubatnya. Sesungguhnya Allah-lah Yang maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. QS. At Taubah 118 Dan tentang kamilah turun ayat 119 Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar. QS. At Taubah 119 Tafsir Kementrian Agama Republik Indonesia Surat At Taubah Ayat 119 Penegasan bahwa Allah Maha Penerima tobat diikuti dengan perintah Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dengan sungguh-sungguh berupaya melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, dan hendaklah kamu bersama dengan orang-orang yang benar, jujur dalam ucapan, perilaku dan perbuatannya. Allah menunjukkan seruan-Nya dan memberikan bimbingan kepada orang-orang yang beriman kepada-Nya dan Rasul-Nya, agar mereka tetap dalam ketakwaan serta mengharapkan rida-Nya, dengan cara menunaikan segala kewajiban yang telah ditetapkan-Nya, dan menjauhi segala larangan yang telah ditentukan-Nya, dan hendaklah senantiasa bersama orang-orang yang benar dan jujur, mengikuti ketakwaan, kebenaran dan kejujuran mereka. Dan jangan bergabung kepada kaum munafik, yang selalu menutupi kemunafikan mereka dengan kata-kata dan perbuatan bohong ditambah pula dengan sumpah palsu dan alasan-alasan yang tidak benar. Al-Baihaqi meriwayatkan suatu hadis Rasulullah saw, bahwa beliau bersabda Sesungguhnya kejujuran itu menuntun kepada kebajikan, dan kebajikan itu menuntun kepada surga. Sesungguhnya seseorang akan berlaku jujur sampai ia ditulis di sisi Allah sebagai orang yang jujur. Dan sesungguhnya kedustaan itu menuntun kepada kejahatan, dan kejahatan itu menuntun ke neraka. Sesungguhnya seseorang itu berlaku dusta sehingga ia ditulis di sisi Allah sebagai pendusta. Hadis Muttafaq Alaih Berdusta selamanya terlarang kecuali bila terpaksa, sebagai tipu muslihat dalam peperangan, atau untuk mendamaikan antara pihak-pihak yang ber- sengketa, atau kebohongan seorang lelaki kepada isterinya yang dimaksud- kan untuk menyenangkan hatinya, misalnya dalam memuji kecantikannya, akan tetapi bukan kebohongan dalam masalah keuangan dan kepentingan kehidupan rumah tangga atau lainnya. Dalam hal ini Rasulullah saw telah bersabda Setiap kebohongan yang dilakukan oleh seseorang selalu dituliskan sebagai dosanya kecuali bagi seorang yang berbohong sebagai tipu muslihat dalam peperangan, atau kebohongan untuk mendamaikan dua orang yang bersengketa atau kebohongan yang dilakukan seseorang terhadap isterinya dengan maksud untuk menyenangkan hatinya. Riwayat Ibnu Abi Syaibah dan Ahmad, dari Asma’ binti Yazid Sumber Tafsir Kementrian Agama Republik Indonesia Versi OnlineJalaludin As Suyuthi, Asbabun Nuzul Sebab Turunnya Ayat Al Quran, Gema Insani. SebagaimanaSurat At Taubah secara keseluruhan, ayat 119 ini juga tergolong madaniyah. Yakni turun setelah Rasulullah hijrah ke Madinah. Dinamakan Surat At Taubah (التوبة) karena banyak diulang kata taubat dalam surat ini. Yakni pada ayat 3, ayat 5, ayat 11, ayat 27, ayat 74, ayat 104, ayat 112 dan 117. Surat At Taubah Ayat 119 BesertaAdapunderivasi kata ridha رضا yang banyak digunakan adalah kata radhuu رضوا yang terdapat pada QS al-Maidah ayat 119 QS at-Taubah ayat 58 59 87 93 dan 100 QS Yunus ayat 7 QS al-Mujadalah. Umat Islam memiliki pedoman yaitu Al-Quran dan Hadis yang menjadi arahan untuk memiliki. Penjelasan Makna Kata dalam Kalimat Basmalah.Tafsir Jalalayn Tafsir Quraish Shihab Diskusi Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kalian kepada Allah dengan meninggalkan perbuatan-perbuatan maksiat dan hendaklah kalian bersama orang-orang yang benar dalam hal iman dan menepati janji untuk itu kalian harus menetapi kebenaran. Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah kalian dalam ketakwaan dan keimanan, dan jadilah kalian bersama orang-orang yang benar dalam perkataan dan perbuatan mereka. Anda harus untuk dapat menambahkan tafsir Admin Submit 2015-04-01 021331 Link sumber Baik dalam perkataan, perbuatan, maupun keadaan, di mana hati mereka selamat dari niat buruk, berhati ikhlas dan berniat baik. Perlu diketahui. Bahwa kejujuran membawa kepada kebaikan, dan kebaikan membawa seseorang ke surga. Berikutini Surat At Taubah ayat 119 dalam tulisan Arab tulisan latin dan artinya dalam bahasa Indonesia. Kesimpulan Surat Yunus Ayat 40 41 Teks Latin Arti Perkata . Kaligrafi: Surah Yunus Ayat 40 41 Arab Dan Latin Beserta Artinya Per Kata Raja Soal Hukum Tajwid Quran Surah Yunus Ayat 40 Sampai 41 :